Kebiasaan Orang Tua yang Tanpa Sadar Membahayakan Anak di Mobil

icon 3 November 2025
icon Admin

Mengemudi bersama anak memang menyenangkan. Namun Anda harus berhati-hati ketika membawa anak terutama ketika akan melakukan perjalanan jauh. Sayangnya masih banyak orang tua yang tidak paham mengenai praktik menjaga keselamatan anak di dalam mobil. 

Beberapa orang tua tidak sadar melakukan kebiasaan yang ternyata bisa membahayakan keselamatan anak saat mengemudi. Mulai dari tidak memilihkan tempat duduk yang tepat sampai mengabaikan pentingnya baby car seat.

Kebiasaan Buruk saat Mengemudi Bersama Anak

Berikut ini terdapat beberapa kebiasaan buruk saat mengemudi dengan anak yang sebaiknya tidak Anda lakukan:

  1. Meninggalkan Anak Sendirian di dalam Mobil

Saat melakukan perjalanan jauh, ada kalanya orang tua menghentikan kendaraan untuk ke kamar mandi atau membeli makanan. Di waktu seperti inilah terkadang orang tua meninggalkan anak di dalam mobil sendirian.

Meski hanya sebentar, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya bagi keselamatan anak. Jika anak berada di dalam mobil yang tertutup dengan kondisi cuaca panas, maka anak bisa mengalami kepanasan, dehidrasi, sampai sesak napas meski AC dinyalakan. 

Selain itu, karbon monoksida yang keluar dari gas buang juga bisa masuk ke dalam mobil tanpa disadari. 

Masuknya gas karbon monoksida sering tidak disadari karena gas ini tidak memiliki bau dan warna. Apabila anak menghirup gas ini di dalam kabin tertutup, maka risiko keracunan bahkan sampai kematian bisa terjadi. 

  1. Meletakkan Anak di Kursi Depan

Kebiasaan buruk saat mengemudi bersama anak berikutnya adalah meletakkan atau memangku anak di kursi penumpang bagian depan. Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya Anda tidak meletakkan anak di kursi depan.

Pertama, kursi depan tidak dirancang untuk anak-anak. Ukuran sabuk pengaman kursi depan dirancang untuk orang dewasa sehingga sabuk pengaman tidak bisa melindungi anak. 

Kedua, keselamatan anak juga bisa terancam jika terjadi kecelakaan. Pasalnya kursi depan dirancang memiliki airbag yang akan mengembang ketika tabrakan terjadi. Sayangnya dorongan air bag sangat kuat sehingga bisa melukai anak-anak.

Oleh karena itu, hindari meletakkan anak di kursi depan apalagi meletakkan anak di dashboard mobil.

  1. Tidak Memakai Kursi Khusus Bayi

Banyak sekali orang tua yang mengabaikan pentingnya penggunaan kursi khusus bayi ketika mengemudi bersama anak. Kursi khusus bayi ini bisa melindungi anak ketika kecelakaan terjadi.

Perlu diketahui jika kursi mobil dirancang untuk anak berusia 12 tahun atau dengan tinggi minimal 135cm.

Jika mengemudi bersama anak berusia di bawah 15 bulan sampai 3 tahun, disarankan memakai kursi khusus bayi yang dilengkapi dengan sabuk pengaman. Pada usia ini, kursi harus menghadap ke belakang.

Baru ketika anak sudah berusia di atas 3 tahun atau memiliki berat badan di atas 9 kg, anak diperbolehkan menggunakan kursi khusus anak dengan menghadap ke depan. Anda bisa memilih ukuran kursi yang sesuai dengan berat dan tinggi anak Anda.

  1. Memakaikan Baju Tebal

Kemudian hindari memakaikan baju yang terlalu tebal pada anak yang duduk di kursi belakang. Saat memakai baju tebal, akan ada ruang ekstra di bawah pakaian. Hal ini bisa menyebabkan sabuk pengaman terlepas jika terjadi kecelakaan.

Sebaiknya pakaikan anak baju biasa atau baju tipis saat duduk di belakang. Anda bisa memakaian selimut jika udara terasa dingin. 

Itulah beberapa kebiasaan saat mengemudi bersama anak yang tanpa disadari berbahaya bagi anak. Sebelum berkendara bersama anak pastikan jika mobil dalam kondisi prima. Anda bisa memeriksakan mobil Anda dengan mengunjungi https://www.suzukigunungsahari.co.id/