Dial Indikator: Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya
Dial indikator adalah alat ukur untuk mengatur tinggi, rendah dan tingkat kemiringan sebuah benda agar memastikan permukan objek pengukuran sejajar, dengan tingkat skala pengukuran yang sangat kecil.
Dalam otomotif, dial indikator biasanya digunakan untuk mengukur permukaan bidang datar seperti permukaan cakram untuk mengetahui, apakah komponen itu rata atau presisi atau tidak. Tak hanya itu, ia juga bisa digunakan untuk mengukur kebulatan permukaan sebuah poros. Sebagai alat ukur, dial indikator memiliki bagian-bagian seperti alat ukur lainnya seperti jarum penunjuk, jarum penghitung putaran dan seterusnya. Penggunaan alat ini sangat menentukan tepat tidaknya dudukan sebuah komponen.
Selain permukaan cakram, para teknisi juga biasa menggunakannya untuk mengukur keausan silinder, posisi poros engkol, poros transmisi, End play poros engkol, keausan disc brake dan celah backlash final gear. Dalam pengukuran ada batas toleransi selisih dalam pengukuran, sehingga komponen dapat berfungsi optimal. Dengan pengukuran yang tepat dengan bantuan dial indikator, akan memudahkan teknisi melakukan perbaikan dan pemasangan kembali komponen-komponen mesin yang mengalami pergantian karena kerusakan.
Fungsi Dial Indikator
Alat ukur dial indikator ini sangat dibutuhkan oleh teknis mobil. Apalagi mereka yang bekerja sebagai ahli mesin. Hampir sebagian besar komponen mesin membutuhkan pengukuran alat tersebut.
1. Mengukur Permukaan Bidang Datar
Penggunaan alat ukur dial indikator biasanya digunakan untuk mengukur kerataan permukaan sebuah bidang seperti permukaan rem cakram atau flywheel, seperti yang diutarakan sebelumnya. Pengukuran dilakukan untuk menentukan apakah komponen itu masih layak diperbaiki atau digunakan atau tidak. Jika permukaannya sudah tidak rata dengan melebihi ambang batas yang disarankan maka, komponen tersebut harus diganti.
2. Mengukur Kerataan atau Kebulatan Permukaan Poros
Penggunaan untuk mengukur kerataan atau kebulatan permukaan poros, bisa dicontohkan dengan mengukur komponen crank journal yang ada pada crankshaft. Fungsi pengukuran sama seperti cakram tadi yakni untuk menentukan apakah, kondisi komponen masih bulat atau tidak.
3. Mengukur Kebengkokan Poros
Dial indikator juga dipakai untuk mengukur kebengkokan perangkat seperti kebengkokan poros propeller. Cara pengukurannya biasa dilakukan pada tiga posisi mulai dari ujung depan tengah hingga belakang poros. Tujuannya agar mengetahui apakah poros propeller yang bengkok berpengaruh pada putaran yang tidak seimbang sehingga menimbulkan getaran pada bodi mobil. Ia biasa menentukan apakah poros propeller masih lurus atau sudah bengkok dan tidak bisa dipakai lagi.
4. Periksa Kesejajaran Permukaan
Pengukuran kesejajaran permukaan biasa dilakukan pada komponen seperti Liner Projection untuk membandingkan liner yang baru dipasang agar pas dengan permukaan blok silinder, sehingga bisa menentukan ketebalan gasket yang dibutuhkan.
Ia juga dibutuhkan untuk pengukuran piston dengan tujuan mendapatkan jarak atau ketinggian yang ideal sesuai dengan rekomendasi dan ukuran dari pabrikan antara puncak piston dengan silinder head saat pemasangan.
5. Mengukur Jarak End Play Sebuah Objek
Jarak end play sebuah benda apalagi pada komponen otomotif sangat penting, karena merupakan jarak bebas pergerakan komponen. Misalnya crankshaft. Tujuan pemberian jarak end play padanya, agar mencegah kemacetan saat berputar akibat benturan atau terhenti thrust bearing yang mengembang karena panas
Cara Pakai Sederhana
Untuk menggunakan alat ini dalam mengukur berbagai macam pengukuran yang membutuhkan ketelitian, ada beberapa cara yang bisa digunakan. Caranya tidak terlalu sulit. Perhatikan informasi di bawah ini.
- Tempatkan dial indikator ke permukaan rata dan terbuat dari bahan logam.
- Aktifkan magnetic switch agar stand dapat menempel dengan erat pada benda berbahan logam tersebut.
- Atur posisi dial indikator agar spindle bisa menyentuh benda ukur secara tegak lurus.
- Posisikan spindle pada benda ukur hingga spindle menyentuh dan tertekan sedikit. Set ke angka “0” pada dial indikator dengan memutar outer ring sehingga jarum menunjuk ke angka “0”.
- Kunci outer ring dengan sekrup pengikat sehingga tidak bergeser atau berputar.
- Gerakkan benda ukur secara perlahan-lahan, sesuai apa yang hendak diukur.
- Lihat penyimpangan terbesar pada jarum penunjuk dan catat hasil yang diperoleh.
Agar pengukuran bisa berhasil, ada beberapa hal yang harus bisa kamu pastikan berada pada keadaan yang tepat. Hal tersebut adalah:
- Pastikan posisi spindle tegak lurus pada benda kerja, jangan sampai miring.
- Pada saat melakukan pembacaan pada hasil pengukuran, hal ini harus dilakukan tegak lurus terhadap mata kita. Jika miring, hasil pembacaannya akan memberikan nilai berbeda.
- Pastikan stand terletak dengan baik sehingga tidak jatuh.
- Pada saat melakukan set “0”, spindle akan bergerak naik turun. Periksa apakah jarum masih menunjuk pada angka “0” kembali.
- Jangan sampai jarum spindle terkena oli Bersihkan dengan baik karena akan mempengaruhi hasil pengukuran.
Itulah dia informasi mengenai fungsi dial indikator dan juga cara penggunaanya. Semoga informasi ini bisa membantu dan jangan lupa lakukan booking service mobil melalui website resmi bengkel suzuki di https://www.suzukigunungsahari.co.id/ bila kendaraan Anda memiliki masalah.